Tampilkan postingan dengan label komitmen vs penghasilan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label komitmen vs penghasilan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 Agustus 2015

MENCARI SDM ADIL DAN JUJUR

Ada 2 karakter yang sulit dicari di era kini pada para pencari kerja (sdm). Pertama sifat JUJUR dan kedua sifat ADIL. Kedua sifat ini harus susah payah di "triger" melalui SOP yang terus diupdate dengan keadaan terkini.

ABSENSI
Absen dan perhitungannya sudah dijelaskan pada STANDARD OPERATING PROCEDURE. Apakah absensi harus terinegrasi dengan sistem penggajian ?. Jawabnya ya.... Sistem HRD yang terkomputerisasi dan terkoneksi dengan absensi karyawan, datanya terhimpun menjadi informasi penggajian. Bagaimana ukm mampu menerapkan system ABSENSI, sebab modal untuk membeli system HRD tergolong mahal. Kalau absensi masih pakai kartu manual, sistem "jadul" ini sudah sangat ketinggalan jaman. Perlu administator untuk menghitung manual jam kerja karyawan. Dari tahun ketahun, ukm terus membangun sistem absensi untuk men-triger kejujuran jam kerja sdm.

LAPORAN KERJA HARIAN
Kebanyakan pekerja kita tidak terbiasa dengan membikin LKH mandiri. Padahal di luar negeri - negara maju, LKH mandiri sudah jadi budaya kerja. Di Indonesia budaya kerjanya adalah ; sdm cukup absen sudah merasa memenuhi "kewajiban" kerja. Kewajiban yang sesungguhnya "memegang" job order, justru dihindari sdm. Dengan etos yang demikian bagaimana sdm bisa membikin LKH mandiri dan bagaimana sdm punya "nilai" bagus di hadapan perusahaan ???.

PRODUKTIFITAS
Data absensi dan LKH mengacu pada nominal TARGET yang harus dicapai baik individual perkaryawan maupun kolektif seluruh tim di satu perusahaan. Absen dan lkh mencerminkan produktifitas sdm, nah.....disini terlihat recordnya apakah sdm memiliki "rasa" cinta dengan pekerjaan dan perusahaan ???. Kabar buruknya .... hanya ada 2,5 dari 10 orang saja yang "hidup" dari pekerjaannya !!!!. Apakah saudara termasuk 2,5 orang atau bagian dari 7,5 sdm kebanyakan ???.

OUTPUT - PENGHASILAN
Impian setiap jiwa pekerja adalah penghasilan yang bisa dibawa pulang untuk mensejahterakan keluarga. Keinginan untuk membawa pulang uang yang banyak tidak tercapai karena 3 hal diatas jauh dari target. Untungnya perusahaan biasanya mempersiapkan modal kerja (penggajian) untuk 6 bulan kedepan sesuai aturan umk setempat. Karyawan atau sdm di internal perlu di "latih" pengembangan skill dan pembiasaan kerja keras lebih untuk "memetik" penghasilan diatas rata-rata.

Konsisten jadi jaminannya!. Perlu waktu yang panjang untuk memperoleh penghasilan diatas rata-rata. Perlu "pelatihan" berkesinambungan untuk menambah ketrampilan dan disiplin ilmu baru yang sebelumnya belum didapat. Ketiga perlu "visibilitas dan konektifitas" agar hasil output lebih mudah tercapai dalam bisnis atau pekerjaan yang ditekuni.

Nah..., konsisten dan komitmen !, yang tidak dimiliki sdm, saya nilai bagian dari "kurang ilmu". Sdm lulusan SMU tidak punya goal untuk maju. Sedangkan sdm lulusan S1, cenderung merasa lebih pintar tentang diri dan pekerjaannya. Konsisten dan komitmen tergantung erat dengan penghasilan.